Karawang - DelikInforamasi.com
Danrem 063/Sunan Gunung Jati Cirebon dan Dandim 0604/Karawang, bersama masyarakat Desa Wadas melaksanakan panen raya padi di lahan demplot ketahanan pangan binaan Kodim 0604/Karawang, yang berada di Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang.
“Beberapa hari yang lalu, Danrem 063/Sunan Gunung Jati bersama dengan Dandim 0604/Karawang serta warga masyarakat, melaksanakan panen raya padi di demplot ketahanan pangan yang berada di Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat,” tutur Kapendam III/Slw Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto di Koramil Malangbong Kodim Garut, saat mendampingi Pangdam III/Slw melaksanakan Touring.
Lanjutnya menuturkan, kegiatan penanaman padi di demplot tersebut merupakan salah satu implementasi dari 8 Wajib TNI yang ke 8, bahwa tentara dalam hal ini Angkatan Darat harus menjadi contoh dan memelopori usaha - usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya. Selain itu juga merupakan upaya dalam meningkatkan produktifitas pertanian khususnya tanaman padi di wilayah Kabupaten Karawang.
Kendati demikian, di era global sekarang ini, sudah tidak dipungkiri lagi bahwa kita hidup berdampingan dengan industrialisasi yang berdampak pada pencemaran lingkungan dan konflik kelas akibat adanya ketimpangan kesejahteraan.
Senada dikatakan Danrem 063/SGJ dalam sambutannya mengatakan, suka tidak suka kita harus hidup berdampingan dengan adanya industrialisasi, tapi bagaimanapun juga kita harus mencari solusi, pasalnya apa yang diprogramkan pemerintah harus tetap berjalan.
“Inilah peran dan tugas Angkatan Darat di masa damai, program dan strategi nasional yang harus dijaga dan ditingkatkan, karena pangan itu sangat menentukan keberlangsungan kedaulatan bangsa dan negara, kalau pangan sendiri kita tidak kuat, maka bargaining politik, usaha, dan kedaulatan, itu sangat mudah dipengaruhi oleh negara-negara lain,” ungkapnya.
“Ke depan tentunya harapan kita ke Bupati, kita ingin punya beras Karawang, beras organik di Indonesia tidak cukup populer karena memang tidak dipopulerkan, padahal beras organik itu sehat untuk generasi kita ke depannya,” pungkasnya (Red)