Gambar Ilustrasi |
Karawang - Delikinformasi.com
Berawal dari masalah pemberitaan terkait kurangnya pasokan air untuk sawah para petani di wilayah Kecamatan, Batujaya, Pakisjaya, Cilebar, dan Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang.
Atas pemberitaan tersebut pihak PJT memanggil perwakilan dari wartawan yang ikut memberitakan masalah tersebut dengan difasilitasi oleh sodara Reno Albiansyah yang kebetulan dirinya sebagai wartawan khusus di Satgas Citarum Harum Sektor 19.
"Awalnya saya ditelephone sama Dansektor 19, diminta untuk datang ke rumah makan Sindang Reret, akhirnya saya datang bersama dengan Rangga, salah satu perwakilan wartawan yang memberitakan permasalahan PJT II", jelas Reno saat ditemui, Selasa (05/04/22).
Lebih lanjut, Reno mengatakan, sesampainya di RM Sindang Reret saya kemudian menemui Dansektor, setelah bertemu Dansektor saya diarahkan mengobrol dengan pa Riski (GM PJT II), kemudian pa Riski meminta tolong untuk menyelesaikan permasalah pemberitaan terkait kekurangan air.
Karena ini perintah dari Dansektor akhirnya saya menyanggupi, lagi pula pa Riski juga sudah memerintahkan saya untuk komunikasi dengan pa Endang (Salah satu Asmen PJT II).
Singkat cerita, dipertemukanlah Rangga dengan pa Ari (Asmen Ops PJT II) dan saat itu Rangga melakukan tugasnya sebagai wartawan untuk meminta keterangan terkait permasalahan kekurangan air tersebut.
Ari pun menjelaskan, namun tidak lama setelah kami hendak pulang, pa Ari telephone meminta agar saya dan Rangga kembali ke RM Sindang Reret untuk menyelesaikan permasalahan berita.
Sesampainya disana, ada obrolan antara saya, Rangga, Ari, Endang, dan atasan mereka, kemudian disepakati untuk permasalahan berita tersebut diselesaikan dengan adanya komitmen antara Rangga sebagai perwakilan wartawan dengan PJT II, yang diwakili oleh, Ari, Endang, dan atasan mereka, ungkap Reno.
Namun sangat disayangkan, komitmen yang seharusnya dilakukan ternyata melesat, dengan kesalahan di pihak PJT II, akibatnya ada ketersinggungan dari teman-teman wartawan lainnya, termasuk dari ormas yang mengawal masalah kekurangan air tersebut.
Setelahnya, tidak ada lagi komunikasi antara Rangga dengan pa Ari, akhirnya teman-teman media dan ormas itu melampiaskan kekecewaannya terhadap saya dan Rangga, karena dianggap telah berkhianat.
Akibat kejadian tersebut, bahkan sampai merusak kaca mobil saya, namun parahnya ketika saya komunikasi ke pa Ari, malah balasan chat yang terkesan arogan yamg saya dapati, bahkan kasar sekali bahasanya sampai berkata "Sia" kepada saya pa Ari itu.
Padahal saya hanya mencoba meluruskan permasalahan tersebut, itu juga karena saya merasa tidak enak terhadap Dansektor yang sudah minta tolong ke saya, ucap Reno.
Terkait hal tersebut, Juhadi, Ketua Paguyuban Braja Pasundan Indonesia DPD Karawang menyesalkan adanya kejadian tersebut,"Kok bisa ya pejabat PJT berbicara kasar, padahal orang itu mau membantu, sampai kaca mobilnya pecah, parah ini", ketusnya.
Kita akan usut masalah ini, akan kita dorong Dewan agar melakukan pemanggilan terhadap PJT II, pertama masalah kekurangan air, kedua terkait dugaan arogansi pejabat PJT II.
Akan kita konsultasikan dengan Pengacara kita, kita memenuhi unsur, maka Reno akan kita dampingi secara hukum, tegas Jo, panggilan akrab Juhadi.(Red)