Yusup Suharyansyah, Ketum PBPI |
Karawang - Deliknewsjabar.com
Menanggapi pemberitaan terkait pembukaan pasar malam (Orsel- red) Ketua Umum Paguyuban Braja Pasundan Indonesia, Yusuf Suharyansah mengatakan harus dilihat dari dua sisi dan juga aspek perekonomian.
Kalau dilihat dari pemberitaan beberapa media online terkait pembukaan pasar malam, diduga kuat sangat menyudutkan Sekda selaku Ketua Harian Satgas Covid-19 Kabupaten Karawang, padahal kan kita sama-sama tahu di Satgas Covid-19 itu kan melibatkan semua unsur, termasuk para Muspida, kenapa harus Sekda yang terkesan bersalah ? ungkapnya saat ditemui di Kantornya, Jum'at (30/04/21).
Lebih lanjut, Yusup menjelaskan, surat yang dikeluarkan oleh Sekda itu kan sifatnya hanya rekomendasi bukan izin, lagipula saya yakin sebelumnya pasti sudah dibahas juga dengan anggota Satgas covid-19 lainnya.
Seharusnya kita menilai dari berbagai aspek, terutama pemulihan ekonomi, yang sudah jelas itu instruksi langsung dari Presiden RI, karna tidak mungkin seorang Sekda yang juga sebagai Ketua Harian Satgas Covid-19 begitu saja mengeluarkan rekomendasi jika tidak dikaji dari berbagai aspek terlebih dahulu.
Intinya, kami mendukung pemulihan ekonomi kerakyatan sesuai visi dan misi organisasi Paguyuban Braja Pasundan Indonesia yang juga sesuai dengan instruksi Pak Presiden.
Kalau mau tegas, tutup juga dong seluruh Mall dan kegiatan yang bersifat mengundang kerumunan, pasar malam juga bukan hanya di Cilamaya, ada dibeberapa tempat di Karawang juga kok.
Tapi kan balik lagi, jika menilainya hanya disatu sisi ya pasti salah, coba bagaimana jika ada gerakan dari para pelaku pasar malam, demo misalnya, apa tidak menambah masalah ?
Saya yakin Sekda yang dalam hal ini mewakili Pemerintah Daerah dan Satgas Covid-19 sudah mempertimbangkan dengan matang, tentunya termasuk penanganan covid-19 dan juga pemulihan ekonomi, paparnya.
Atas kejadian ini dirinya sangat menyesalkan jika para aktivis yang bersteatmen di media hanya bisa menyalakan saja, tapi tidak memberikan solusi atas instruksi pak Presiden yang berharap dalam situasi seperti ini bisa ada pemulihan ekonomi.
"Kalau memang ingin membangun jangan saling menyalahkan dong, yang bagus itu cari solusi untuk ekonomi masyarakat, dan saya sangat menyangkan akibat hal ini malah di bawa - bawa ke hal politis, yang akhirnya bakal memecah belah dan membuat suasana terpuruk, selain itu saya melihat banyak kepentingan yang mempolitisir dengan mengadu domba seperti menyalahkan kebijakan satu sama lain, seolah-olah media mempolitisir, jangan membuat keruhlah.
Disini saya meminta stop saja tanggapan tentang surat rekomendasi itu, percuma saja juga berstatement seolah-olah pintar tapi tidak memberikan solusi, yang akhirnya merugikan banyak orang, buat apa coba ? Dan tujuannya apa, seolah-olah peduli tapi hanya bisa mengalahkan saja.
Kemarin, koar koar menyalahkan surat rekomendasi itu, sekarang sudah di batalkan malah di sebut tidak konsisten, sebenernya apa sih yang mereka mau, atau jangan-jangan ada muatan politis untuk menjatuhkan Sekda saja, bebernya.(Sb)